Sejarah Desa

Sejarah Desa

Nanggerang berasal dari kata “Gerang” atau “M’bah Gerang.  “M’bah Gerang” adalah nama Khodam berwujud kerbau yang digunakan oleh tuan tanah pada jaman dahulu untuk menjaga tanahnya, yang mana pada saat itu setiap orang terpandang dan memiliki lahan luas di Nanggerang yang memiliki tanah luas selalu menggunakan khodam atau mahluk halus yang berwujud binatang, seperti kerbau, harimau ( Maung ) dan lain sebagainya agar tidak dikuasai atau di rebut oleh orang lain termasuk bangsa belanda pada saat itu. Sehingga ketika pemerintah pusat menjadikan daerah ini menjadi sebuah Desa, maka Nama Nanggeranglah yang di gunakan oleh Bapak Me’en bin Jamil yang sekaligus menjadi Kepala Desa yang pertama di Desa Nanggerang,

Kepala Desa Selanjutnya di kisaran Tahun 1960 dilanjutkan oleh Bapak Naim Nurjaya, salah satu Putra dari bapak Meen B Jamil yang sebelumnya membantu Bapak Meen dalam setiap Kegiatan pembangunan, pemerintahan dan pengelolaan Administrasi  Desa serta Penerbitan legalitas Pertanahan  Di Desa Nanggerang, sebagai Jurutulis.

Seiring Perjalanan waktu Pada tahun 1982 di Akhir Kepemimpinan Bapak Naim Nurjaya, Desa Nanggerang mengalami Pemekaran menjadi Desa Nanggerang dan Desa Sukmajaya.

Dalam Kurun waktu ini  (selama 2 periode) Pemerintahan Desa Nanggerang dipegang oleh Bapak Tatang Hidayat, selanjutnya di kisaran tahun 1998 Pimpinan Kepala Desa Nanggerang di pegang oleh Bapak Basuni Hidayat, merupakan salah satu Putra Bapak Tatang Hidayat, selama 2 (dua) Periode sampai dengan tahun 2014 dan dilanjutkan oleh Bapak Wira Saftaji, hingga saat ini (Jrg-ngr).